Ada banyak daya tarik dari gunung Kerinci sehingga menjadi tujuan utama pendaki. Diantaranya, Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Indonesia yang dikelilingi kebun teh terluas di Asia Tenggara yang dikelola PTPN VI. Selain itu, Pendaki dapat melanjutkan pendakian ke gunung Tujuh yang terdapat sebuah danau yang sangat indah.
Saya mendaki gunung Kerinci bersama teman saya,Roni. Sebelumnya, kami sudah pernah mendaki gunung Dempo dua kali. Kami sudah merencanakan ini selama satu bulan untuk mengambil moment liburan panjang akhir pekan minggu kedua bulan Mei 2015
tanggal 14 Mei 2015
Kami berangkat dari Palembang ke Desa Kresik Tuo,Jambi pukul 14.00
tanggal 15 Mei 2015
Kami sampai di desa Kresik Tuo pukul 18.00 dan menginap di base camp pendakian gunung Kerinci atau lebih dikenal basecamp bang Levi, sesampai di basecamp, Kami disambut dengan ramah oleh tuan rumah dan juga pendaki yang lainnya. Kami hanya bertemu satu kelompok pendaki dari Padang yang sudah mendaki lebih dulu. suasana camp sangat bersahabat. Kami bersama pendaki lain saling bertukar pengalaman sambil minum teh. banyak informasi yang kami dapatkan menganai keadaan gunung Kerinci dari mereka. Menjelang tengah malam, kami semua tidur.
tanggal 16 Mei 2015
Ketika bangun tidur, saya langsung mandi supaya badan bisa beradaptasi dengan suhu udara. selasai mandi, Saya menjadi menggigil beberapa saat. Setalah itu, saya merasa lebih segar dan mulai terbiasa dengan suhu udara gunung Kerinci. Ada 2 kelompok pendaki lainnya yang juga akan mendaki pada hari itu. Mereka berasal dari Jakarta dan Bengkulu. sebelum mendaki, kami sarapan bersama terlebih dahulu yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. setelah sarapan,kami dan pendaki asal bengkulu keluar basecamp untuk memandangi keindahan gunung Kerinci sambil menunngu kedatangan mobil jemputan yang akan mengantarkan kami ke titik awal pendakian (Tugu Macan).
Diluar basecamp kami bertukar pengalaman dengan pendaki asal bengkulu yang beranganggotakan 4 orang, bang Deny, Bang Koko, Bams dan Lensi. tak lupa juga, kami saling bergantian berphoto dengan background gunung Kerinci.. aksis abis hhe..,,
sekitar pukul 09.00 Mobil jemputan tiba di Basecamp, kami pun bersiap-siap. sebelum berangkat semua kelompok pendaki photo bareng dulu.., asikk photo-photo lagi
perlu waktu 2 jam perjalanan dari shelter I menuju ke Shelter II. Di perjalanan menuju shelter dua kami bertemu 2 orang pendaki Mancanegara asal Portlandia dengan pakaian kemeja panjang dan tanpa membawa carrier. Bang Deny lebih dulu menyapa mereka, lalu saya mencoba menyapa juga
bang deny : Where do you come from ?
Mr.x : Portland
saya : You like so tired sir
Mr.x : Yes, So do you
saya : How long did you stay on the shelter...
Mr.x : two days
sekitar pukul 20.00. kami tiba di shelter II ketinggian -+ 2905 Mdpl. kami menyebar mencari tempat untuk mendirikan tenda. Di shelter ini, sudah banyak tenda yang berdiri dan kami sedikit kesulitan untuk mendapatkan tempat yang aman dan datar, alhamdullilah kami masih mendapatkan tempat meskipun harus berjauhan. Kami mendirikan tenda dengan kemiringan tanah +-25 derajat. diatas tempat kami mendirikan tenda, sudah berdiri tenda pendaki Jambi. Kami bertegur sapa, Mereka mengajak menuju ke puncak bersama-sama pukul 03.00. Setelah tenda berdiri, kami tidur menggunakan sleeping bag sebagai selimut. Pukul 02.00 Pendaki Jambi memanggil kami dari luar tenda untuk mengajak ke puncak. tapi kami tidak merespon panggilan mereka. akhirnya, Mereka melanjutkan perjalanannya. ketika pukul 05.00 kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.Ditengah perjalanan, Bang Koko memanggil kami dari belakang yang hendak ke puncak juga. tidak lama kemudian bang Deny muncul. Setelah dua jam perjalanan, Kami tiba di Shelter III. Pemandangan begitu indah. kami melihat jelas jejeran bukit barisan serta gunung Tujuh dan terkadang awan tebal menutupinya.Disini kami menunggu bamz dan lensi sambil mengambil photo
Setalah mereka sampai. Kami melanjutkan perjalan menuju ke Puncak. Di perjalanan, kami bertemu dengan kelompok lain yang hendak turun dan mereka menyarankan kami untuk tidak melanjutkan perjalanan sampai ke puncak karena asap belerang dan kabut tebal. tapi kami tetap melanjutkan perjalanan. setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di puncak gunung Kerinci 3805 Mdpl. Semua rasa lelah hilang dan kami semua bahagia bisa mencapai puncak bersama-sama.
Setelah puas mengambil photo. Kami bergegas turun kembali ke shelter II. Kami turun sangat lambat dan hati-hati karena jarak pandang hanya sejauh kurang lebih 10 Meter
Setelah sampai di shelter II, Kami packing lalu kami berempat bang Roni, bang deny, bang koko dan saya melanjutkan perjalanan pulang. sementara Bams dan Lensi tetap bermalam di shelter II dan akan melanjutkan perjalanan ke Danau Gunung Tujuh. Sekitar pukul 18.30 kami tiba di pintu Rimba dan diantar kembali ke basecamp bang Levi menggunakkan mobil yang telah kami pesan sebelumnya.
Kesan & Pesan
Pertama, saya merasa suasana basecamp seperti rumah sendiri. Uji wong Kito."Jangan sungkan-sungkan Lapar tinggal makan, haus tinggal minum". Tuan rumah menyiapkan sarapan pagi dan makan malam untuk para pendaki. Terdapat dua kamar mandi yang bisa digunakan secara bergantian dengan air yang terus mengalir tanpa henti. Pada malam hari,pendaki dapat menghangatkan badan dari bara api di dapur basecamp.Sebagai hiburan, Para pendaki dapat menghidupkan TV yang dipasang jaringan Bein Sport. So, kami merasa sangat nyaman tinggal dibasecamp ini karena perhatian dan pelayanan tuan rumah.. tinggal bagaimana cara kita sebagai pendatang terhadap tuan rumah.
Kedua, Gunung Bukan Tempat Sampah. itu memang diterapkan oleh semua pendaki gunung Kerinci. Sehingga gunung Kerinci bersih dan bebas sampah. Petugas TNKS menyiapkan karung besar khusus sampah di setiap Pos dan Shelter. So, untuk para pendaki bawalah kembali sampahmu turun atau dibakar. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki.
Kesimpulan
Pendakian menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam perjalanan untuk sampai ke puncak gunung Kerinci melalui pintu Rimba. Mendaki gunung merupakan kegiatan wisata untuk mengenal dan merasakan keindahan alam lebih dekat.Kegiatan ini perlu persiapan dan kerjasama supaya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Salam lestari
Saya mendaki gunung Kerinci bersama teman saya,Roni. Sebelumnya, kami sudah pernah mendaki gunung Dempo dua kali. Kami sudah merencanakan ini selama satu bulan untuk mengambil moment liburan panjang akhir pekan minggu kedua bulan Mei 2015
tanggal 14 Mei 2015
Kami berangkat dari Palembang ke Desa Kresik Tuo,Jambi pukul 14.00
tanggal 15 Mei 2015
Kami sampai di desa Kresik Tuo pukul 18.00 dan menginap di base camp pendakian gunung Kerinci atau lebih dikenal basecamp bang Levi, sesampai di basecamp, Kami disambut dengan ramah oleh tuan rumah dan juga pendaki yang lainnya. Kami hanya bertemu satu kelompok pendaki dari Padang yang sudah mendaki lebih dulu. suasana camp sangat bersahabat. Kami bersama pendaki lain saling bertukar pengalaman sambil minum teh. banyak informasi yang kami dapatkan menganai keadaan gunung Kerinci dari mereka. Menjelang tengah malam, kami semua tidur.
tanggal 16 Mei 2015
Ketika bangun tidur, saya langsung mandi supaya badan bisa beradaptasi dengan suhu udara. selasai mandi, Saya menjadi menggigil beberapa saat. Setalah itu, saya merasa lebih segar dan mulai terbiasa dengan suhu udara gunung Kerinci. Ada 2 kelompok pendaki lainnya yang juga akan mendaki pada hari itu. Mereka berasal dari Jakarta dan Bengkulu. sebelum mendaki, kami sarapan bersama terlebih dahulu yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. setelah sarapan,kami dan pendaki asal bengkulu keluar basecamp untuk memandangi keindahan gunung Kerinci sambil menunngu kedatangan mobil jemputan yang akan mengantarkan kami ke titik awal pendakian (Tugu Macan).
Diluar basecamp kami bertukar pengalaman dengan pendaki asal bengkulu yang beranganggotakan 4 orang, bang Deny, Bang Koko, Bams dan Lensi. tak lupa juga, kami saling bergantian berphoto dengan background gunung Kerinci.. aksis abis hhe..,,
sekitar pukul 09.00 Mobil jemputan tiba di Basecamp, kami pun bersiap-siap. sebelum berangkat semua kelompok pendaki photo bareng dulu.., asikk photo-photo lagi
setelah semua siap. kami berangkat menuju Pos Lapor selanjutnya menuju ke titik awal pendakian (Tugu Macan). Setelah sampai, Kami berdua bergabung dengan kelompok Bengkulu. sebelum mendaki, kami berdoa yang dipimpin oleh bang Koko. Dititik inilah, Kaki melangkah jauh dari biasanya, keringat mengucur membasahi badan untuk mencapai tujuan bersama yaitu menggapai puncak tertinggi.
Perjalanan panjang dimulai. kami melangkah perlahan. Pos demi pos kami lewati bersama.Sampai di Shelter1 kami beristirahat untuk mengisi tenaga.Disini sudah lebih dulu sampai kelompok pendaki dari Bandung yang membawa banyak rombongan. dan juga pendaki lain yang hendak turun sedang beristirahat. Kami membentangkan jas hujan yang kami ikatkan ke pohon-pohon sebagai tempat berteduh. selanjutnya, Kami makan dengan lauk yang telah dibeli sebelumnya oleh pendaki Bengkulu. Sayang, moment di shelter ini tidak sempat diabadikan. setelah dirasa cukup beristirahat, Kami melanjutkan perjalanan menuju ke shelter II. Perjalanan lebih menanjak dan berat dari, karena kondisi jalur yang becek setelah di guyur hujan.
bang deny : Where do you come from ?
Mr.x : Portland
saya : You like so tired sir
Mr.x : Yes, So do you
saya : How long did you stay on the shelter...
Mr.x : two days
sekitar pukul 20.00. kami tiba di shelter II ketinggian -+ 2905 Mdpl. kami menyebar mencari tempat untuk mendirikan tenda. Di shelter ini, sudah banyak tenda yang berdiri dan kami sedikit kesulitan untuk mendapatkan tempat yang aman dan datar, alhamdullilah kami masih mendapatkan tempat meskipun harus berjauhan. Kami mendirikan tenda dengan kemiringan tanah +-25 derajat. diatas tempat kami mendirikan tenda, sudah berdiri tenda pendaki Jambi. Kami bertegur sapa, Mereka mengajak menuju ke puncak bersama-sama pukul 03.00. Setelah tenda berdiri, kami tidur menggunakan sleeping bag sebagai selimut. Pukul 02.00 Pendaki Jambi memanggil kami dari luar tenda untuk mengajak ke puncak. tapi kami tidak merespon panggilan mereka. akhirnya, Mereka melanjutkan perjalanannya. ketika pukul 05.00 kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.Ditengah perjalanan, Bang Koko memanggil kami dari belakang yang hendak ke puncak juga. tidak lama kemudian bang Deny muncul. Setelah dua jam perjalanan, Kami tiba di Shelter III. Pemandangan begitu indah. kami melihat jelas jejeran bukit barisan serta gunung Tujuh dan terkadang awan tebal menutupinya.Disini kami menunggu bamz dan lensi sambil mengambil photo
Kesan & Pesan
Pertama, saya merasa suasana basecamp seperti rumah sendiri. Uji wong Kito."Jangan sungkan-sungkan Lapar tinggal makan, haus tinggal minum". Tuan rumah menyiapkan sarapan pagi dan makan malam untuk para pendaki. Terdapat dua kamar mandi yang bisa digunakan secara bergantian dengan air yang terus mengalir tanpa henti. Pada malam hari,pendaki dapat menghangatkan badan dari bara api di dapur basecamp.Sebagai hiburan, Para pendaki dapat menghidupkan TV yang dipasang jaringan Bein Sport. So, kami merasa sangat nyaman tinggal dibasecamp ini karena perhatian dan pelayanan tuan rumah.. tinggal bagaimana cara kita sebagai pendatang terhadap tuan rumah.
Kedua, Gunung Bukan Tempat Sampah. itu memang diterapkan oleh semua pendaki gunung Kerinci. Sehingga gunung Kerinci bersih dan bebas sampah. Petugas TNKS menyiapkan karung besar khusus sampah di setiap Pos dan Shelter. So, untuk para pendaki bawalah kembali sampahmu turun atau dibakar. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki.
Kesimpulan
Pendakian menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam perjalanan untuk sampai ke puncak gunung Kerinci melalui pintu Rimba. Mendaki gunung merupakan kegiatan wisata untuk mengenal dan merasakan keindahan alam lebih dekat.Kegiatan ini perlu persiapan dan kerjasama supaya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Salam lestari
hei masih ingat aku nggak, bengkulu punya, kita ketemu di kerinci tahun 2015
BalasHapusHai Beng arsyogie. Terimakasih sdh berkunjung ke blog ku
Hapus